Selamat datang di blog saya, kalau anda ingin sukses berbisnis secara Islami silahkan baca artikel-artikel dibawah ini, semoga bermanfaat....

Jumat, 22 Mei 2009

Nikmat Maujud dan Nikmat Anugerah Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary

"Dua nikmat dimana segala yang maujud muncul dari kedua nikmat itu, dan segala yang terjadi muncul dari keduanya: Nikmat diwujudkan, dan nikmat anugerah. Pertama, Allah memberi nikmat padamu melalui perwujudan dirimu, kedua memberi nikmat dengan limpahan anugerah padamu."
Sesuatu keharusan dari yang ada dan sekaligus anugerah. Jika tidak, maka mahluk tak pernah ada sejak awal, dan kembali dalam ketiadaan di akhirnya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
"Dan benar-benar Aku ciptakan kamu sebelumnya dan engkau bukan apa-apa." (Qs. Maryam: 9)
Itulah disebut maujud. Karena itu pula Allah berfirman:
"Kalau bukan karena nikmat Tuhanku jelas aku tergolong orang yang diseret ke neraka" (Ash-Shoffaat : 58)
Nikmat tersebut salah satu ni’mat anugerah. Abu Madyan al-Ghauts berkata, "Allah Ta’ala yang mengawali dan segala yang ada bergantung padaNya. Materi ini muncul dari kenyataan kemurahanNya.
Jika seandainya materi ini putus, robohlah wujud ini."
Dua nikmat tersebut merupakan simpul dari seluruh nikmat Allah Ta’ala yang tiada terhingga. Karena itu syukur yang utama harus kita ungkapkan adalah rasa syukur karena kita dijadikan dan dihidupkan di dunia ini. Sebab tanpa mensyukuri wujud diri kita yang ada ini, manusia akan terus protes pada fakta dan kenyataan takdir.
Belum lagi nikmat anugerah yang melimpah setelah diwujudkan, berupa keimanan dan kema’rifatan kita kepada Allah swt, rizki lahir dan rizki batin, rizki taat dan rizki batin berupa rasa cukup bersama Allah Ta’ala.
Apalagi yang harus kita sombongkan? Manalagi yang harus kita andalkan? Apakah amal-amal anda menjamin anda masuk syurga? Apakah kebajikan dan taat anda adalah kartu visa bebas dari neraka? Mengapa masih ada sikap-sikap arogan dan egois? Bukankah seluruh sikap tersebut menghijab pandangan mata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar